Holtikultura / Horticulture
Tanaman komoditas hortikultura yang menjadi unggulan di Kabupaten Sukamara yaitu komoditas pisang, durian, jeruk, dan cabe. Adapun durian dan jeruk merupakan salah satu komoditas unggulan, namun dikarenakan kebutuhan modal yang cukup besar dan budidayanya yang cukup sulit menyebabkan belum banyak petani yang tertarik mengembangkan komoditas ini.
Saat ini harga jual dan keuntungan dari buah-buahan semakin menjanjikan produksinya. Berdasarkan RTRW Kabupaten Sukamara peruntukan komoditas holtikultura yaitu 114 ha, dengan rincian:
- Kecamatan Sukamara dengan luas ± 80 ha;
- Kecamatan Jelai dengan luas ± 12 ha;
- Kecamatan Pantai Lunci dengan luas ± 4 ha;
- Kecamatan Balai Riam dengan luas kurang ± 15 ha; dan
- Kecamatan Permata Kecubung dengan luas ± 3 ha.
BUDIDAYA JERUK
| 1 | Lokasi/Location | : | Kecamatan Sukamara, Jelai, Pantai Lunci, Balai Riam, dan Permata Kecubung/Jelai, Pantai Lunci, Balai Riam, and Permata Kecubung Sub-District |
| 2 | Luas Area/Size of Area | : | 114 ha |
| 3 | Kepemilikan Lahan/Land Ownership | : | Ulayat atau Masyarakat/Ulayat or Community |
| 4 | Sistem Perolehan Lahan/ Land Aquisition System | : | Kerjasama atau Jual Beli/Collaboration or Buying and Selling |
| 5 | Jenis Investor/Type of Investor | : | Masyarakat atau UMKM/Community or MSMEs |
| 6 | Nilai Investasi/Invesment Value | : | ± Rp. 50.000.000,- |
| 7 | Jumlah Tenaga Kerja/ Number of Worker | : | ± 25 orang/± 25 people |
| 8 | Dokumen Pendukung/ Supporting Document | : | RTRW Kabupaten Sukamara, RUPM Kabupaten Sukamara/Spatial Plan, General Investment Plan |
BUDIDAYA PISANG
| 1 | Lokasi/Location | : | Kecamatan Sukamara, Jelai, Pantai Lunci, Balai Riam, dan Permata Kecubung/Sukamara, Jelai, Pantai Lunci, Balai Riam, and Permata Kecubung Sub-District |
| 2 | Luas Area/Size of Area | : | 114 ha |
| 3 | Kepemilikan Lahan/Land Ownership | : | Ulayat atau Masyarakat/Ulayat or Community |
| 4 | Sistem Perolehan Lahan/ Land Aquisition System | : | Kerjasama atau Jual Beli/Collaboration or Buying and Selling |
| 5 | Jenis Investor/Type of Investor | : | Masyarakat atau UMKM/Community or MSMEs |
| 6 | Nilai Investasi/Invesment Value | : | ± Rp. 50.000.000,- |
| 7 | Jumlah Tenaga Kerja/ Number of Worker | : | ± 25 orang/± 25 people |
| 8 | Dokumen Pendukung/ Supporting Document | : | RTRW Kabupaten Sukamara, RUPM Kabupaten Sukamara/Spatial Plan, General Investment Plan |


Selain tanaman padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar menjadi komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Sukamara. Luas peruntukan lahan kering berdasarkan RTRW Kabupaten Sukamara yaitu 17.719 ha. Dari 17.719 ha lahan peruntukan lahan kering, 9.519 ha berada di wilayah Kecamatan Sukamara dan 7.520 berada di Kecamatan Balai Riam. Sedangkan sisanya berada di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai. Sedangkan menurut data dari Sukamara Dalam Angka Tahun 2018, area panen untuk komoditas jagung 71 ha, ubi kayu 152 ha, dan ubi jalar 70 ha. Jadi saat ini potensi lahan untuk jagung, ubi kayu dan ubi jalar di Kabupaten Sukamara sangat besar.
Padi merupakan jenis komoditas pertanian utama yang paling banyak dikembangkan dibanding jenis tanaman lainnya. Tanaman padi menjadi primadona dibanding jenis tanaman pangan lainnya sehingga banyak masyarakat yang membudidayakan secara meluas.

Kabupaten Sukamara telah memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi namun belum bisa terekspos secara luas. Beberapa objek pariwisata seperti ekosistem terumbu karang yang masih alami, pantai bertebing dan berpasir putih yang ditumbuhi cemara merupakan satu dari sekian banyak objek wisata yang layak untuk dikunjungi.
Kawasan wisata Bukit Patung terletak di Kecamatan Balai Riam dengan luas ± 1.200 ha. Kawasan wisata Bukit Patung menyajikan eksotisme alam berbukit-bukit dengan panorama alamnya yang sejuk dan alami. Objek wisata yang ada di kawasan wisata ini yaitu :
Wisata pantai di Kabupaten Sukamara masih menjadi tempat favorit bagi masyarakat untuk berlibur dan mengisi waktu luang. Objek wisata pantai di Kabupaten Sukamara saat ini sudah cukup baik, akan tetapi masih perlu pembenahan dan perbaikan, baik dalam objek wisata tersebut, maupun infrastruktur pendukung.
Bagi yang mempunyai hobi pecinta burung, salah satu destinasi wisata yaitu Danau Burung. Kawasan Danau Burung merupakan sebuah kawasan lahan basah yang banyak didatangi berbagai jenis burung migran pada musim basah di bulan Februari – April untuk berkembang biak. Wisatawan dapat menikmati bird watching yang dilindungi dalam Suaka Marga Satwa. Danau Burung adalah surga burung-burung migran yang singgah pada musim tertentu. Jenis burung-burung air seperti cangkak, kuntul, dan pecuk mudah dijumpai pada waktu ini untuk berkembang biak.


Kebijakan industri di Kabupaten Sukamara adalah mendorong usaha mikro agar berkembang menjadi usaha kecil, kemudian menjadi usaha menengah, dan pada akhirnya menjadi usaha besar. Keberadaan industri kecil dan menengah juga sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena dengan banyaknya jumlah industri kecil dan menengah merupakan indikasi yang baik bahwa perekonomian Kabupaten Sukamara sedang menggeliat dan secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian daerah melalui UMKM. Jumlah UMKM di Kabupaten Sukamara pada tahun 2017 yaitu 484 unit dengan jumlah tenaga kerja 1.061 orang. Salah satu indutri yang ada di Kabupaten Sukamara yaitu batu kecubung. Batu kecubung adalah salah satu batu mulia yang banyak dijadikan cincin. Batu ini mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi.

Kabupaten Sukamara memiliki potensi tambang yang sangat baik bagi perkembangan daerah pada masa yang akan datang. Pengembangan kegiatan pertambangan dapat mendorong laju perekonomian daerah serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional melalui percepatan pembangunan sarana dan prasarana wilayah. Namun kekayaan sumber daya alam di sektor pertambangan Kabupaten Sukamara belum dikembangkan secara optimal.
Dalam Peta Sebaran Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (2010), kandungan batu bara di Kabupaten Sukamara terletak pada formasi Tanjung Dahor dengan nilai kandungan berkisar 5.100 kal/gram. Sedangkan berdasarkan hasil survey tahun 2013 ditemukan bahwa singkapan batu bara ditemukan di daerah Kecamatan Sukamara yaitu desa Pangkalan Muntai (Sungai Temperas).
Investasi pertambangan mineral dan non mineral berpotensi mengubah bentang alam dan berdampak terhadap lingkungan. Potensi mineral dan non mineral di Kabupaten Sukamara seperti batu mulia, biji besi, bauksit, pasir kuarsa, kaolin, dan zircon perlu memperhatikan aspek pengurangan resiko lingkungan dengan meminimalkan perubahan bentang alam dan pembuangan bahan sisa tambang. Investasi pertambangan mineral dan non mineral perlu menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan pengelolaan lingkungan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.





Peternakan adalah salah satu sektor yang menjanjikan untuk berinvestasi di Kabupaten Sukamara. Komoditas peternakan yang berpotensi untuk dikembangkan yaitu peternakan kambing, sapi potong, dan unggas yang berlokasi di Kecamatan Permata Kecubung, Kecamatan Sukamara, Kecamatan Jelai, Kecama

Komoditas perkebunan yang terdapat di Kabupaten Sukamara adalah karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, jambu mente, lada, dan kemiri. Komoditas perkebunan ini tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten
Kelapa sawit adalah komoditas perkebunan utama di Kabupaten Sukamara. Perkebunan sawit didominasi oleh 8 perusahaan perkebunan kelapa sawit skala besar (7 PMDN dan 1 PMA). Nilai investasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sukamara yaitu Rp. 2.065.622.620.963,-.
Tanaman karet merupakan tanaman perkebunan kedua yang paling banyak diminati oleh masyarakat Kabupaten Sukamara setelah kelapa sawit. Namun luasannya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan kebun kelapa sawit, yaitu hanya sekitar 6.035 ha. Luas area perkebunan karet yang paling besar yaitu di Kecamatan Balai Riam dengan luas 2.082 ha dengan produksi sebesar 551 ton pada tahun 2017.
